Pendahuluan
Topik steganografi semakin banyak diminati beberapa tahun belakangan ini. Dengan semakin berkembangnya teknik steganografi ini, maka kemungkinan penyalahgunaan ilmu ini pun akan menjadi semakin besar. Untuk itu, perlu juga yang dikembangkan ilmu tandingan dari steganografi, yaitu steganalisis. Kalau dilihat, memang sepertinya ilmu ini berkembang karena sifat paranoid yang sudah build-in pada manusia. Ada pendapat yang mengatakan “sesuatu akan menjadi menyeramkan jika kita tidak dapat melihat wujud fisiknya”, mungkin istilah ini cukup mirip dengan alasan pengembangan dari steganalisis ini. Bagi anda yang belum tahu mengenai apa sebenarnya steganografi itu, bisa membacanya pada artikel berikut:
https://andreastjong.wordpress.com/2008/09/18/steganografi-1pendahuluan/
Isi
Steganalisis adalah ilmu yang mempelajari karakteristik penyembunyian suatu data pada media (steganografi) dan bagaimana cara untuk mendeteksi bahkan sampai membongkar data tersembunyi tersebut. Jangan menganggap remeh ilmu ini, karena steganalisis sangat sulit sekali diterapkan. Secara teoritis memang sangat mudah sekali menerapkan ini, tetapi secara technical sangat sulit sekali.
Steganografi adalah ilmu untuk menyisipkan suatu data pada sebuah media. Apapun metode yang anda gunakan, atau sehebat apapun metode yang anda gunakan, pasti akan mempunyai jejak statistika penyisipannya. Jika dianalogikan, seperti kita memasukan benda asing (anggap y) ke dalam suatu benda asli (anggap x), akan membuat suatu perubahan pada benda asli (x), baik perubahan itu kasat mata atau tidak kasat mata. Anggap hasil perubahan benda asli sebagai benda z, jadi kalu dirumuskan secara matematis, kita dapat menyatakan z = x + y.
Hal inilah yang menjadi dasar dari ilmu steganalisis. Bagaimana cara untuk mendeteksi perubahan yang terjadi. Ada banyak metode yang dapat digunakan untuk mendeteksi hal ini. Seperti halnya steganografi, metode yang digunakan sangat tergantung dari media yang akan dideteksi.
Pada media gambar anda dapat menggunakan metode:
- Metode persuasif, melihat dengan mata telanjang dan merasakan ada kejanggalan pada media tersebut
- Visual Attack
- Statistical method
Pada metode suara anda dapat menggunakan metode:
- Metode Persuasif, sama seperti di atas
- Statistical Method
Secara umum, penerapan steganografi pada media suara sangat sulit untuk diterapkan, berkaitan dengan sistem HAS (Human Auditoring System) pada manusia yang sangat sensitif, sehingga untuk mendeteksi-nya pun sangatlah sulit. Metode yang dapat digunakan juga sangat terbatas.
Metode global yang digunakan untuk steganalisis adalah sebagai berikut:
- Membersihkan noise pada media (de-Noising)
- Mengekstraksi feature-feature yang ada
- Klasifikasi berhasilkan feature-feature tersebut
- Decission
To be continued :
- Visual Attack : https://andreastjong.wordpress.com/2008/10/16/steganalisis-visual-attack/
- Metode Statistika : Under development
Pak Andreas, saya cari-cari Red Eye Method & Statistical method untuk media gambar tidak ketemu. Hanya sekelumit teori yang sulit saya pahami. Bisakah Anda membuat postingan lagi tentang dua metode tersebut? Penting bagi saya sebagai referensi tugas akhir. Terimakasih.
Pak Rayya, untuk Red Eye Method saya juga kurang begitu paham bagaimana detailnya sedangkan untuk methode statistika kurang lebih saya tau bagimana proses dari metode ini. Akan saya coba posting lebih lanjut mengenai kedua metode yang sudah saya sebutkan diatas. Silahkan ditunggu saja postingannya, nanti akan saya kabari.