Creating Web Statistic Analyzer


Required Software:

  1. Web Server: Apache Server 2.2 – bisa di download disini
  2. Perl: Strawberry Perl 5.10.1.0 – bisa di download disini
  3. Web Statistik Analyzer: awstats 6.95 – bisa di download disini

Scenario nya, menggunakan Apache Server sebagai web server – nya, 1 website aja dan lokasinya ada di root. Intinya yang akan kita gunakan adalah file access.log nya apache, log file ini sebagai raw datanya. Lokasi peng-install-an apache server pada contoh ditulisan ini, saya bikin default aja di C:\Program Files\ . Untuk strawberry perl lokasi default nya ada di C:\ . Kalau untuk awstats lokasi defaultnya di C:\Program Files\.

Jangan menginstall awstats nya dulu, kalau sudah terlanjur di install – ya udah di uninstall aja lagi :p. Sabar yah nanti akan saya bimbing pelan-pelan. Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah menginstall strawberry Perl. Sudah? Kalau sudah selesai kita akan melanjutkan ke step selanjutnya dengan menginstall awstats.

Kita mulai ke tahap selanjutnya. Klik 2 kali setup file awstats – nya. Next – I Agree – Next – Next aja sampai muncul command prompt.

  1. Inputan pertama masukkan path installasi  Apache Server, kalau dicontoh ini berarti berada pada:
    C:\Program Files\Apache Software Foundation\Apache2.2
  2. Inputan kedua masukkan path tempat httpd.conf berada, kalau dicontoh ini berarti:
    C:\Program Files\Apache Software Foundation\Apache2.2\conf\httpd.conf
  3. Inputan Ketiga – “Do you want me to build a new AWStats config/profile?” – isi saja dengan y
  4. Inputan Keempat tuliskan nama profile yang akan dibuat: myweb
  5. Pencet Enter to continue.
  6. Pencet Enter lagi untuk finish.

(*) Kita mulai dengan tahap selanjutnya, yaitu untuk memodifikasi configurasi file di profile yang baru saja kita create. Masuk ke path C:\Program Files\AWStats\wwwroot\cgi-bin ini buka file awstats.myweb.conf dengan notepad. Dan rubah baris2 berikut:

1.

 LogFile="/var/log/httpd/mylog.log"
 

menjadi

 LogFile="C:/Program Files/Apache Software Foundation/Apache2.2/logs/access.log"
 

2.

 LogFormat=1
 

menjadi

 LogFormat=4
 

Kita mulai masuk ke tahap selanjutnya, testing configurasi awstats nya sudah benar atau belum. Silahkan ikuti langkah berikut:

  1. Buka Command prompt
  2. Masuk ke direktori C:\Program Files\AWStats\wwwroot\cgi-bin
  3. ketikkan command berikut:
 perl awstats.pl -config=myweb -update
 

Jika dia mengeluarkan hasil seperti berikut ini, maka configurasi anda sudah berhasil:

Create/Update database for config "./awstats.myweb.conf" by AWStats version 6.9
5 (build 1.943)
From data in log file "C:/Program Files/Apache Software Foundation/Apache2.2/log
s/access.log"...
Phase 1 : First bypass old records, searching new record...
Searching new records from beginning of log file...
Phase 2 : Now process new records (Flush history on disk after 20000 hosts)...
Jumped lines in file: 0
Parsed lines in file: 5847
 Found 0 dropped records,
 Found 0 corrupted records,
 Found 0 old records,
 Found 5847 new qualified records.
 

Kita sudah hampir menikmati hasil kerja keras ini, ayo yang semangat. 🙂
Next step, mostly untuk user windows mengalami masalah pada file awstats.pl nya yang tidak bisa mengakses perl. Padahal sewaktu menginstall Strawberry Perl, sudah automatis di-include kan ke dalam System PATH. Dugaan saya karena perbedaan file separator antara windows base dengann unix base.
Untuk menanggulanginya tinggal edit file awstats.pl nya sedikit. Silahkan ikuti langkah berikut ini:

  1. Masuk ke direktori C:\Program Files\AWStats\wwwroot\cgi-bin
  2. Buka file awstats.pl dengan notepad
  3. Ganti first line nya:
 #!/usr/bin/perl
 

menjadi

#!C:\strawberry\perl\bin\perl
 

Akhirnya, setelah perjalanan yang panjang, kita dapat menikmati hasilnya. Buka browser anda, coba masukkan alamat berikut: http://localhost/awstats/awstats.pl?config=myweb

Kalau anda perhatikan pada statistik yang dihasilkan, pada bagian TOP 10 OS dan TOP 10 Browser, datanya masih unknown. Jika anda mau melengkapinya silahkan merubah format log file pada apache anda. Untuk melengkapinya kita bisa menggunakan combined.log. Noted: jika anda menggunakan combined.log sebagai raw datanya, jangan lupa untuk merubah LogFormat nya menjadi tipe 1. Bagi anda yang belum tau bagaimana caranya – silahkan baca referensi nya di tulisan saya yang sebelumnya (click here).

Oopss saya lupa memberitahukan, kalau untuk meng-update data log ke dalam awstats – bagi pengguna OS Windows tidak bisa automatis – tetap harus di-update manual. Cara nya coba liat yang saya beri tanda (*) pada artikel ini. Jika anda sudah mengerti flow nya, coba mengupdate data nya menggunakan scheduler pada windows. Kalau masih bingung bagaimana caranya, silahkan nantikan tulisan saya yang berikutnya. :p

Advertisement

Eclipse Quick Start Tutorial


Hi.. Saya masih newbie di dunia Java, baru mulai berkecimpung kira2 satu tahun yang lalu. Dan sepertinya mulai tertarik dengan dunia Java. Jadi sebagai permulaan saya akan mencoba membuat beberapa tutorial mengenai Java.

Tutorial ini dibuat untuk anda yang belum mengenal Java dan ingin memulai belajar How to start Java Programming menggunakan Eclipse. Saya akan mencoba memberikan contoh bagaimana cara membuat sebuah web dengan menggunakan IDE Eclipse 3.4.

Sebagai permulaan anda tentu saja membutuhkan beberapa tools yang harus anda download:

1. JDK – bisa anda unduh di http://java.sun.com/javase/downloads/index.jsp

2. Eclipse – bisa anda unduh di http://www.eclipse.org/downloads/

Jangan lupa, karena kita akan membangun sebuah web, maka pilih lah package yang meng-include kan Web Applications di dalamnya.

3. Tomcat – bisa anda unduh di http://tomcat.apache.org

Untuk JDK jangan lupa untuk menambahkan JAVA_HOME ke dalam PATH anda, begitu juga dengan TOMCAT jangan lupa menambahkan CATALINA_HOME ke dalam PATH. Untuk menambahkan PATH pada OS Windows bisa membaca tutorial manajemen-path pada blog saya sebagai referensi.

Sekarang langsung saja kita mulai membuat web.

Pertama-tama yang harus anda lakukan adalah jalankan Eclipse yang sudah anda download. Lalu set dimana Workspace anda. Workspace (Ruang Kerja) biasanya adalah tempat anda menyimpan project-project yang sudah anda buat dan disinilah eclipse akan

menyimpan informasi.

Lalu hal kedua yang harus anda lakukan adalah create new project. Karena kita akan membangun sebuah web, maka jenis project yang harus anda pilih adalah Dynamic Web Project. Langkah yang bisa anda lakukan ada 2, yaitu:

1. File – New – Others, Lalu pilih Web – Dynamic Web Project

atau

2. Pada Tab Package Explorer, klik kanan, New – Others, Lalu pilih Web – Dynamic Web Project

Langkah berikutnya:

Isikan nama project. Sebagai contoh kita isikan saja “first“.

Lalu pada target runtime klik new, pilih versi Tomcat yang telah diunduh, klik next, lalu klik browse, masukkan address tempat anda menyimpan Tomcat. Klik Finish, lalu biarkanlah pilihan yang lain tetap default saja.

new server runtime environment

new server runtime environment

Jika sudah maka di layar anda akan tampil seperti berikut:

first - new

Jika ada perbedaan coba anda ubah perspektif pemrograman anda menjadi Java EE, posisinya ada di sudut kanan atas.

Java EE

Langkah berikutnya coba create file index.html pada folder WebContent. Cara yang paling mudah adalah klik kanan folder WebContent – New – File. Lalu ketikkan index.html, kemudian klik finish. Salin code berikut

<html>
<head>
<title>
First Example
</title>
</head>
<body>
Hello World!!
</body>
</html>

Yup.. Memang ini adalah contoh yang sederhana sekali. Karena memang tujuan dari tutorial ini adalah Quick Tutorial, jadi tidak perlu code yang terlalu rumit. 😉

Langkah selanjutnya coba anda buka web.xml. Posisi file ini ada di first – WebContent – WEB-INF – web.xml. Sebagai informasi, untuk pemrograman web dengan menggunakan JAVA, web.xml adalah core file yang harus/ pasti akan anda setting.

<?xml version="1.0" encoding="UTF-8"?></code>
<web-app xmlns:xsi="http://www.w3.org/2001/XMLSchema-instance" xmlns="http://java.sun.com/xml/ns/javaee" xmlns:web="http://java.sun.com/xml/ns/javaee/web-app_2_5.xsd" xsi:schemaLocation="http://java.sun.com/xml/ns/javaee http://java.sun.com/xml/ns/javaee/web-app_2_5.xsd" id="WebApp_ID" version="2.5">
<display-name>first</display-name>
<welcome-file-list>
<welcome-file>index.html</welcome-file>
<welcome-file>index.htm</welcome-file>
<welcome-file>index.jsp</welcome-file>
<welcome-file>default.html</welcome-file>
<welcome-file>default.htm</welcome-file>
<welcome-file>default.jsp</welcome-file>
</welcome-file-list>
</web-app>

Pada code di atas dijelaskan bahwa file-file index.html, index.htm, index.jsp dan sebagainya akan dipanggil begitu aplikasi ini diakses. Kita sudah membuat file index.html, jadi file ini yang nantinya akan dipanggil begitu aplikasi ini diakses.

Selanjutnya kita akan coba menjalankan aplikasi yang telah kita buat. Caranya dengan meng-klik kanan project first, sekali lagi saya tekankan, yang di klik kanan adalah kata “first” pada Tab Package Explorer.
Run As – Run on Server.

Run on Server

Run on Server

Pilih Server Tomcat yang ada. Lalu klik Finish. Maka di layar IDE Eclipse anda akan tampil page seperti berikut.

Result

Result

Lalu jika anda ingin menggunakan server yang terpisah. Anda dapat meng-export aplikasi anda menjadi .war file. File .war inilah yang akan anda taruh di server untuk dijalankan.
Sekian penjelasan dari saya, semoga bermanfaat.

PS: mengenai cara penggunaan framework, jsp , dan sebagainya tidak saya jelaskan pada tutorial ini.

Spoon Quick Start


Langsung to the point saja. Di artikel ini akan saya berikan contoh bagaimana cara cepat dan mudah menggunakan Spoon. IMHO inti dari penggunaan spoon mungkin bisa dikatakan sama dengan fasilitas DTS pasa MS.SQL Server.

Contoh Kasus:

Saya ingin mentransfer data sebuah table dari Database MS.SQL Server 2000 ke Database IBM AS400. Data database yang digunakan sebagai berikut:

MS SQL 2000 IBM AS400
Server 192.168.1.20 192.168.1.50
Database Asal Tujuan
PORT 1433 (default-nya MS SQL 2000)
Username andreas andreas
Password tjong tjong

Lalu misalkan table yang ingin ditransfer adalah table CodeMaster, kira2 design nya seperti ini:

CodeMaster
Currency
Code
Name

Lalu ingin ditransfer ke database Tujuan dengan design table dengan asumsi field type and field length nya sama antara database awal dan tujuan:

CDMSTR
CRC
CODE
NAME

Langsung saja kita jalankan kettle dengan mengklik spoon.bat jika anda windows user atau spoon.sh jika anda UNIX user. Jika sudah masuk lalu ada tampilan untuk memasukkan ID atau Password untuk repository, silahkan pilih No repository. Mengenai apa itu repository dan apa kegunaannya, akan saya coba jelaskan pada artikel saya yang lainnya.

Setelah sudah masuk ke Halaman utama Kettle, klik New — Transformation. Lalu buatlah design seperti gambar di bawah ini. Caranya dengan mengklik Core Objects, lalu tinggal drag and drop. Object yang dibutuhkan ada 3, yaitu: Table Input, Select Values, dan Table Output.

design_awal

Klik 2 kali pada Table Input. Pada field Connection klik new. Isikan dengan data database Asal. Jika sudah selesai klik Test Connection apakah sudah success atau belum. Klik Ok. Pada bagian SQL isikan dengan Query: SELECT Currency
,Code
,Name
From CodeMaster

Klik Ok.

database_asal

table_input

Klik 2 kali pada Table Output. Pada field Connection klik new. Isikan dengan data database Tujuan, untuk bagian PORT isi saja dengan (-1). Jika sudah selesai klik Test Connection apakah sudah success atau belum. Pada Column Target Table isikan dengan CDMSTR. Sisa column yang laen biarkan saja apa adanya. Akhiri dengan klik OK.

database_tujuan

Coba hubungkan Table Input dengan Select Values dengan cara menekan Scroll pada Mouse, mulai dari Table Input, lalu lepaskan setelah kursor sampai ke Object Select Values. Coba hubungkan Select Values dengan Table Output dengan cara yang sama.

Klik 2 kali pada Select Values. Pilih Tab Meta-data, klik Get fields to change, maka column Fieldname akan terisikan dengan isi Table CodeMaster pada Database Asal. Isi column Rename sesuai dengan lawan Table CodeMaster di Table CDMSTR. Jika sudah Klik OK.

Save design yang sudah anda buat. Lalu coba jalankan (klik tombol run di atas).

Selamat anda sudah berhasil melakukan transfer data dengan menggunakan fasilitas Spoon pada Kettle.

Pentaho : Kettle Repository Quick Tutor


Pendahuluan

Repository adalah suatu tempat untuk menyimpan multi database atau file yang akan digunakan bersama-sama. Biasanya programmer yang bekerja sebagai team menggunakan repository untuk menyimpan script,file, dan data lainnya agar bisa  digunakan secara pararel dan mudah dalam mengelola update versionnya. Kettle menyediakan layanan repository ini, dimana kita dapat men-set user yang dapat men-akses suatu job transformation.  Pada artikel ini kita hanya akan dibahas cara membuat suatu repository pada Kettle.

Isi

1. Requiretment
Kebutuhan utama untuk membuat suatu repository ada 2, yaitu:

  • Kettle itu sendiri
  • Database –> pada contoh kali ini, saya akan menggunakan MySql 1.2.12

2. Creating database
Langkah yang pertama kali harus anda lakukan adalah membuat database, sebagai contoh saya akan membuat database dengan nama “test_repo”. Database ini yang akan menyimpan semua data repository yang akan anda buat.

3. Masuk ke kettle.exe
Masuklah ke dalam kettle.exe (bagi pengguna Windows), bisa dengan cara mengklik kettle.exe atau spoon.bat. Jika anda menggunakan LINUX anda bisa masuk ke dalam kettle dengan cara menjalankan spoon.sh

4. Create repository
Langkah selanjutnya adalah membuat repository baru yang akan anda gunakan. Jika anda sudah masuk ke dalam kettle maka akan muncul tampilan sebagai berikut:

Pilih : Repository -> connect to repository, atau bisa menggunakan shortcut CTRL-R

Lalu akan muncul tampilan sebagai berikut:

Click button new, lalu akan muncul window baru. Klik button new kembali. Lalu akan muncul form Connection Information, isi dengan profile database yang anda gunakan. Pada contoh ini saya akan mengisi sebagai berikut :

  • Connection Name : TEST REPOSITORY (Up to you)
  • Connection Type : MySQL (ganti dengan DBMS yang anda pakai)
  • Method of Access : Native
  • Server Host Name: localhost (bisa diganti dengan IP, 127.0.0.1 default MySql)
  • DatabaseName : test_repo (nama database yang anda create)
  • Port Number : 3306 (Kalau anda tidak tahu, biarkan default saja)
  • Username : root (Username untuk database anda)
  • Password : (Password untuk database anda)

Anda bisa meng-klik test button untuk menge-cek apakah koneksi sudah ada atau tidak.

5. Building repository
Jika tahap 1-4 sudah anda lakukan, sekarang tinggal masuk dalam tahap terakhir, yaitu building/create repository. Yang perlu anda lakukan hanyalah meng-klik button Create or Upgrade pada window:

6. Finish

Selamat anda sudah berhasil membuat sebuah repository. Dan sekarang anda sudah bisa login ke dalam repository anda.