Test Connection Setiap Kali Set New Connection


Sebelum anda membuat sebuah koneksi ke Database perlu diperhatikan beberapa hal:
1. Apakah RDBMS anda mengijinkan remote connection?
2. Apakah RDBMS anda mengijinkan connection menggunakan jalur TCP-IP?
3. User ID yang akan digunakan apakah bisa dipakai via remote?


Sebagai contoh saya akan memberikan contoh tampilan untuk RDBMS – MS.SQL Server 2008.
Gambar di bawah adalah contoh Jalur Connection yang diperbolehkan.


Gambar di bawah adalah contoh Jenis Login yang diiinginkan.

Berikut saya akan memberikan contoh langkah2 yang biasa dilakukan untuk men-setup koneksi menggunakan PDI (a.k.a. Kettle). Sebagai Informasi Versi PDI yang saya gunakan adalah “Kettle – Spoon Stable Release – 4.2.0”.
1. Buat Object Table Input

2. Klik 2 kali Object tersebut, lalu klik New pada Connection

3. Isi Connectioon Type dengan nama yang anda inginkan. Tapi biasakan nama Connection mencerminkan nama Server dan nama Database yang dtuju. Untuk kemudahan maintenance
4. Pilih Connection Type: MS SQL

5. Access: Native (JDBC)
6. Host Name: Nama Server / IP Address Database yang anda tuju, example: localhost
7. Database Name: Nama Database Tujuan
8. Port Number: biarkan by Default saja, kecuali kalau settingan PORT DB Server nya sudah tidak default
9. Username & Password, supaya lebih aman, gunakan username dan password untuk SQL Authentication
10. Jika sudah, silahkan click TEST button untuk menge-check apakah koneksi anda berhasil atau tidak.

Gambar di bawah adalah contoh TEST connection yang gagal dan berhasil.



Jika anda merasa settingan connection sudah benar tetapi setelah di test ternyata gagal, ada beberapa kemungkinan yang biasa terjadi:
1. Versi JDBC dari Kettle yang anda gunakan sudah obsole (ketinggalan jaman :p)
2. Check Firewall di Server DB, Tambahkan PORT 1433 ke dalam Exclude PORT list.
3. Salah ketik. ??

Advertisement

Steganografi : 4. Contoh Penerapan


Pendahuluan

Berhubung banyaknya request dari teman-teman saya, bagaimana cara menerapkan steganografi dalam kehidupan sehari-hari in the easiest way, saya akan coba untuk memberikan suatu contoh bagaimana menerapkan teknik steganografi tersebut.

Isi

Bagi yang belom mengerti apa sebenarnya steganografi itu bisa dilihat pada artikel saya sebelumnya https://andreastjong.wordpress.com/2008/09/18/steganografi-1pendahuluan/.

Sebelum kita memulai contoh ini ada beberapa hal terlebih dahulu yang harus dipersiapkan. Pertama-tama adalah software steganografi (digunakan Hide4PGP aka H4PGP20W) , bisa anda download di http://www.heinz-repp.onlinehome.de/H4PGP20W.ZIP. Tenang saja karena software ini free. Lalu harus disiapkan juga data yang ingin disembunyikan dan media yang akan digunakan, dalam contoh ini saya menggunakan file gambar berformat gif (test.gif) dengan dimensi 200×230, ukuran 111kb, sedangkan untuk media yang akan disisipkan saya akan menggunakan file audio dengn format wav (stego.wav)

Langkah yang harus anda lakukan untuk menyisisipkan data:

  1. Download H4PGP20W.zip
  2. extract di salah satu folder anda (sebagai contoh di C:)
  3. Taruh file yang ingin disisipkan dan media yang akan disisipi ke direktori tersebut (stego.wav dan test.gif)
  4. buka command prompt
  5. Masuk ke direktori tempat anda mengekstrakt H4PGP20W tadi
  6. Ketikkan perintah berikut “Hide4PGP stego.wav test.gif
  7. Selamat karena anda sudah berhasil melanyisipkan file test.gif ke stego.wav (anda boleh men-delete file test.gif jika anda mau)

Langkah yang harus anda lakukan untuk mengekstrak data

:

  1. buka command prompt
  2. Masuk ke direktori tempat anda mengekstrakt H4PGP20W tadi
  3. Ketikkan perintah berikut “Hide4PGP -x stego.wav test.gif
  4. Silahkan check di direktori tersebut, apakah ada file yang bernama test.gif

Semoga tulisan ini dapat berguna bagi anda sekalian.

Steganografi : 2. LSB (Least Significant Bit)


Pendahuluan

Menyambung artikel saya yang sebelumnya mengenai pengertian steganografi , saya akan mencoba untuk menjelaskan mengenai algoritma yang paling mudah untuk diterapkan dalam steganografi, yaitu LSB (Least Significant Bit). LSB ini dapat diterapkan dalam berbagai media, antara lain: gambar dan suara). Contoh yang akan saya gunakan pada artikel ini adalah media gambar.

Isi

Bit atau binary digit adalah unit dasar penyimpanan data di dalam komputer, nilai bit suatu data adalah 0 atau 1.  Semua data yang ada pada komputer anda disimpan ke dalam satuan bit ini, termasuk gambar, suara, ataupun video. Jika anda senang dengan multimedia, maka anda seharusnya sudah mengetahui jenis-jenis format pewarnaan di dalam media gambar, seperti grayscale, RGB, dan CMY. Sebagai contoh pewarnaan monochrome bitmap (menggunakan 1 bit untuk tiap pixelnya), RGB – 24 bit (8 bit untuk Red, 8 bit untuk Green, dan 8 bit untuk Blue), Grayscale-8 bit (menentukan tingkat kehitaman suatu pixel berdasarkan nilai bitnya). Saya tidak akan membahas mengenai hal ini lebih lanjut, karena topik ini lebih cocok masuk ke dalam topik multimedia.

Anda mungkin sudah melihat contoh gambar Lena pada artikel saya sebelumnya

Gambar Lena ini menggunakan format pewarnaan grayscale, artinya tiap pixel dari gambar ini direpresentasikan dengan nilai sepanjang 8 bit.

Misalkan data anda berupa text “secret“, kalau direpresentasikan ke dalam binary kata “secret“ini menjadi”

character ASCII value (decimal) hexadecimal binary
s 115 73 01110011
e 101 65 01100101
c 99 63 01100011
r 114 72 01110010
e 99 63 01100011
t 116 74 01110100

Sesuai dengan namanya, LSB artinya bit yang tidak significant / tidak mempunyai pengaruh yang besar, maka metode ini mengganti nilai bit ke-8 gambar Lena untuk menyisipkan data. Kalau dipetakan dari kata “secret”  kira-kira seperti ini (bandingkan dengan table binary sebelumnya) :

Media

00000000 00000000 00000001 00000001 00000001 00000001 00000001 00000001
00000000 00000000 00000001 00000001 00000001 00000001 00000001 00000001
00000000 00000000 00000001 00000001 00000001 00000001 00000001 00000001
00000001 00000001 00000010 00000010 00000010 00000011 00000011 00000011
00000001 00000001 00000010 00000010 00000010 00000011 00000011 00000011
00000001 00000001 00000010 00000010 00000010 00000011 00000011 00000011

Data yang ingin disisipkan

0 1 1 1 0 0 1 1
0 1 1 0 0 1 0 1
0 1 1 0 0 0 1 1
0 1 1 1 0 0 1 0
0 1 1 0 0 0 1 1
0 1 1 1 0 1 0 0

Hasil akhir (Stego):

00000000 00000001 00000001 00000001 00000000 00000000 00000001 00000001
00000000 00000001 00000001 00000000 00000000 00000001 00000000 00000001
00000000 00000001 00000001 00000000 00000000 00000000 00000001 00000001
00000000 00000001 00000011 00000011 00000010 00000010 00000011 00000010
00000000 00000001 00000011 00000010 00000010 00000010 00000011 00000011
00000000 00000001 00000011 00000011 00000010 00000011 00000010 00000010

Coba anda perhatikan, angka yang saya bold menunjukkan kalau data tersebut sudah diganti sesuai dengan data yang ingin disisipkan. Benar sekali, metode ini hanya sesimple itu, karenanya pada awal artikel saya menyebutnya sebagai metode yang paling mudah diterapkan dalam steganografi.

To be continued..