Apache Server – Web Log Analysis


Log adalah list dari action yang terjadi pada sistem yang digenerate manual oleh sistem itu sendiri. Untuk sebuah webserver – biasanya mempunyai yang namanya access log. Kegunaan dari akses log ini adalah untuk menganalisis berbagai hal, antara lain:

  1. traffic pada website
  2. perlakuan user pada tiap halaman website
  3. hit dari tiap halaman website
  4. behaviour dari si user itu sendiri (waktu akses, halaman favorite dan sebagianya)

Ada beberapa format log standard yang biasa digunakan, semuanya mengikuti standard dari common log format. Untuk Apache Server 2.X – menggunakan format seperti ini:

LogFormat=”%host %other %logname %time1 %methodurl %code %bytesd %refererquot %uaquot %deflateratio”

Contohnya:

127.0.0.1 – – [01/Feb/2010:11:50:50 +0700] “GET /favicon.ico HTTP/1.1” 404 209

Pada dasarnya log file itu mengandung 5W (What, When, Who, Where, Why) dan 1H.

  1. What – Apa yang diakses? – “/favicon.ico”
  2. When – Kapan mengaksesnya? – ” [01/Feb/2010:11:50:50 +0700]”
  3. Who – Siapa yang mengakses? – “127.0.0.1”
  4. Where – Dimana mengaksesnya? – Ini Optional untuk log
  5. Why – Ini bisa diterjemahkan, menjadi result code nya? – “404” – iya kali yah? Kok saya jadi bingung sendiri. :p
  6. How – Bagaimana method mengaksesnya? = “GET”

Kalau kalian menginstall Apache Server 2.x, kalian dapat melihat log file nya di: %APACHE_HOME%\logs, nama filenya access.log. Atau bagi advanced user, anda bisa merubah sendiri format log filenya di configurasi file. Configurasi file itu sendiri bisa ditemukan di %APACHE_HOME%\conf, nama filenya httpd.conf. Coba cari tag “LogFormat“.

Saya pribadi tidak terlalu suka membuat format log sendiri, lebih baik mengikuti standard yang sudah ada saja. Jadi saya lebih prefer untuk mengaktifkan Log Format yang combined pada apache 2.x. Caranya meng-unmarked line ini pada httpd.conf dan merubah nama file logs/access.log menjadi logs/combined.log

CustomLog “logs/combined.log” combined

Sekali lagi saya tekankan, di-unmarked. Nanti pada alamat %APACHE_HOME%\logs, akan muncul file baru dengan nama combined.log.

Outputnya menjadi lebih lengkap, contohnya seperti dibawah ini:

127.0.0.1 – – [09/Mar/2010:15:39:57 +0700] “GET / HTTP/1.1” 200 2695 “-” “Mozilla/5.0 (Windows; U; Windows NT 5.1; en-US; rv:1.9.2) Gecko/20100115 Firefox/3.6 (.NET CLR 3.5.30729)”

Advertisement

Stupidity I need a hole to hide


Baru-baru ini saya mulai lagi belajar dari awal – mengenai Spring MVC,  untuk memperdalam ilmu yang telah saya miliki. Mengenai topik ini saya pernah diberikan quick tutorial dari Senior saya di dunia kerja, yah karena yang namanya Senior – ilmunya pasti sudah jauh diatas saya, apalagi saya masih terhitung newbie di dunia JAVA. Qucik tutorial nya sangat bagus sekali, tapi biar lebih pede, ada perasaan ingin belajar lagi dari awal untuk memperkuat dasar-dasar nya.

Saya mengikuti Tutorial dari Spring, tentang Spring MVC step by step. Satu chapter terlewati, 2 chapter, 3 chapter. Hmm… Lumayan juga saya mulai belajar dari awal lagi, karena ternyata ada beberapa spot yang sempat saya miss. Dengan belajar lagi, sekarang mulai mendapatkan pencerahan kembali.

Lalu saya mulai merambah ke chapter-4. Disini mulai membahas tentang penggunaan file properties di dalam project. Karena saya sedikit memodifikasi contoh yang diberikan, jadi tidak mengikuti sama persis seperti yang dicontohkan dengan tutorial. Begitu saya coba menerapkan file properties ke dalam Project, selalu muncul error seperti ini, ResourceBundle [messages] not found for MessageSource. Selama hampir satu hari saya mencari solusi nya di internet. Mulai dari kata kunci – “input properties file in eclipse”, “set classpath in eclipse”, dan sebagainya. Semua solusi yang saya temukan saya coba, tapi tidak ada yang berhasil.

Ok.. I’m a bit hopeless now, jadi saya membutuhkan kecanggihan dari Paman Google untuk mencarikan solusi untuk saya. Copy Paste kan error message yang muncul, lalu search. Result yang pertama keluar adalah link di bawah ini:

http://forum.springsource.org/archive/index.php/t-16015.html

Terimakasih untuk yang telah memposting thread di atas, andalah sumber inspirasiku. Berikut saya lampirkan percakapan yang terjadi diatas:

belaran:

Hi !

I’m still experimenting some features of the Spring Core container and the App Context.

I made a simple AWT app as a test and i wish to display with it a message from my bundle , but on run time here the log i get :

2005-06-28 10:25:29,272 WARN [org.springframework.context.support.ResourceBundl eMessageSource] – <ResourceBundle [AO] not found for MessageSource: Can’t find bundle for base name AO, locale fr_FR>

with the following config.xml :

Andreas Senft:

If you locate the file directly under “src” (or any other source folder) Eclipse will copy it to “classes”. So it will be in the classpath on execution.

belaran:

I have already tried this but i got the same message. I placed the AO and AO_fr_FR in the src directory ( default package) and inside the package that really use it…

But anyway , i got the same “warning”… 😡

Andreas Senft:

Ah, now I see it. The file extension “.properties” seems to be missing for your resource bundles.

It has to be AO.properties and AO_fr_FR.properties.

belaran:
😕

ok…

Just one last question :

“Do you know a hole deeply enough for me to hide forever ?”

Yuupp. The same thing is happen to me. :p
Help. I need a hole to hide myself.

Email Protocol


Email atau lebih dikenal sebagai elektronik mail sudah hampir menjadi kebutuhan pokok tiap individu. Gmail, Yahoo, Hotmail, dan lain-lain adalah nama-nama provider yang menyediakan layanan mail public secara free (klo bayar, dapet servis-nya lebih). Tetapi apakah kalian tau bagaimana proses email ini bekerja? Walaupun jika anda mencarinya di wikipedia bisa lebih jelas, tapi gapapa deh, saya akan coba jelaskan dengan singkat, dan jelas (menurut saya lho :p) bagaimana proses ini email bekerja.

Beberapa istilah yang harus anda kenal seperti: SMTP, POP3, IMAP, dan HTTP.

SMTP = Simple Mail Transfer Protocol, dengan standard Port 25 (Note untuk gmail standard port nya 465 or 587 harus dengan TLS ) adalah sebuah standar internet untuk melakukan pengiriman mail melalui jalur IP network. Sebagai user client SMTP biasa digunakan sebagai jalur untuk mengirimkan email.

POP3 = Post Office Protocol, dengan standard Port 110 (Note untuk gmail standard portnya 995 dengan menggunakan SSL)  adalah sebuah layer aplikasi di internet, digunakan oleh email client untuk mendownload email dari sebuah remote server dengan menggunakan TCP/IP.

IMAP = Internet Message Access Protocol, dengan standard Port 143 adalah satu dari 2 cara yang biasa digunakan untuk menerima email (yang satu lagi maksudnya POP3).

HTTP = Hypertext Transfer Protocol, dengan standard Port 80. adalah sebuah cara yang digunakan untuk mengirimkan pesan pada jaringan dengan menggunakan jalur TCP/IP.

Secara singkat prosesnya seperti ini:Jika anda mengirimkan email (Note anda sebagai client):

  • Pada saat anda mengirim email
  1. Anda mengetikkan pesan
  2. Anda memencet tombol sent
  3. Email akan dikirimkan ke Mail Server menggunakan jalur SMTP
  4. Mail Server akan mengirimkan email anda ke Mail Server tujuan menggunakan jalur HTTP
  • Pada saat anda menerima email
  1. Email diterima oleh Mail Server melalui jalur HTTP
  2. Email dikirimkan ke client menggunakan jalur IMAP/POP3
  3. Anda menerima Email
  4. Anda membaca Email

Kenapa saya tekankan mengenai port2 yang digunakan seperti di atas, karena mostly di beberapa kantor sebagian PORT di block, sehingga menyebabkan beberapa layanan menjadi terganggu. Lalu saya juga pernah menghadapi masalah antivirus yang memblock PORT 25 (Note: PORT 25 biasa digunakan oleh Worm untuk mengirimkan email Spyware).

[Request from Arifin – What is the different between IMAP and POP3]

POP3:

  • Bekerja satu arah (hanya mendownload dari server)
  • Selalu mendownload seluruh isi dari Message

IMAP:

  • Bekerja 2 arah (Download dan update ke server). Jadi jika anda sudah membaca sebuah email di mail client, maka email tersebut juga akan di marked juga di server.
  • By default hanya mendownload header dari message, tapi bisa juga mendownload seluruh message jika work offline.

Mengenali Komik Eropa


Salah satu dari sekain banyak hobi saya adalah mengoleksi buku komik. Selain komik Jepang saya juga menyukai beberapa judul dari komik Eropa, seperti Smurf, Asterix, Tintin, dan lainnya yang akan saya coba bahas pada postingan saya kali ini. Saya yakin anda pasti mengenal judul-judul yang saya sebutkan diatas, terutama untuk anda yang lahi pada tahun 70 – 80-an.

1. Asterix

asterix

Asterix

Mengisahkan tentang petualangan Asterix dan Obelix sebagai suku Galia yang berjuang melawan penjajahan bangsa Romawi. Bagi yang belum tau suku Galia atau dalam bahasa Inggrisnya lebih dikenal dengan Gaul, adalah suku asli bangsa Perancis.  Setting waktu penceritaan komik ini dibuat pada jaman kejayaan bangsa Romawi di bawah pimpinan Julius Caesar.

Komik terbitan negara Perancis, sesuai dengan temanya yang menceritakan petualangan suku Galia. Pengarang komik ini ada 2 orang yaitu René Goscinny and illustrated by Albert Uderzo. Diterbitkan untuk pertama kalinya pada tahun 1959. Komik ini sudah diterjemahkan ke dalam lebihj dari 100 bahasa.  Asterix sendiri sudah dibuat ke dalam versi animasinya dan dibuat juga ke dalam versi layar lebarnya, tetapi sayang versi animasi dan versi layar lebarnya tidak mendapat respons yang bagus dari pasar.

2. Smurf

Smurf

Smurf

Smurf diterbitkan di negara Belgia, dengan pengarang bernama Peyo. Mengisahkan tentang makhluk mini setinggi buah apel dan berwarna biru. Setting waktu di plot pada jama Middle Age bangsa Eropa (Jaman berkembangnya Knight dan Sorcerer). Smurf berbicara dengan bahasa Smurf (sama saja dengan bahasa Inggris, tetapi setiap kalimat pasti ada beberapa kata kerja atau kata benda yang diganti menjadi “Smurf“).

Pengarang dari Smurf yaitu Peyo membuat sebuah judul komik lainnya yang berjudul Johan dan Pirlout, atau dalam bahasa Inggrisnya diterjemahkan menjadi Johan dan Peewit. Keunikan dari komik ini adalah setting dunia nya yang menjadi satu dengan dunia Smurf.

Jika anda bekerja sebagai Compliance terutama pada bidang keuangan, mungkin istilah smurfing tidak asing di-dengar. Istilah Smurfing adalah salah satu cara dalam teknik Money Laundering, menyetor dan menarik uang dalam jumlah sedikit tetapi sering dilakukan.

3. Gaston Lagaffe

Gaston

Gaston Lagaffe

Gaston Lagaffe, comic strip asal Belgia. Judul asli dari komik ini adalah Guust Flater. Pengarang dari Gaston (Franquin) ingin menciptakan sebuah tokoh anti hero. Seseorang yang tidak mempunyai pekerjaan, tidak bodoh dan banyak akal dan juga selalu sibuk mengerjakan sesuatu yang tidak lazim. Gaston mempunyai pekerjaan, menangani surat masuk pada sebuah perusahaan. Setiap hal yang dikerjakan oleh Gaston pasti selalu tidak beres dan terjadi kekacauan. Gaston juga mempunyai pekerjaan sampingan sebagai penemu, salah satu alat penemuannya adalah sebuah alat musik yang disebut Gaffophone. Terinspirasi dari alat musik drum africa yang dipadukan dengan alat musik petik. Efek samping dari Gaffophone adalah bisa membuat pingsan seekor Rhino (badak) dan merubuhkan gedung.

4. Tintin

tintin

Tintin

Siapa yang tidak kenal Tintin. Tokoh ini cukup terkenal baik pada komik nya maupun film animasinya. Ayah da ri Tintin bernama Herge dengan judul asli “Les Aventures de Tintin“. Tintin adalah salah satu komik jebolan negara Belgia, pertama kali diterbitkan pada tahun 1907.

Mengisahkan petualangan Tintin seorang journalist asal Belgia dalam mencari berita. Rasa keinging tahuan nya yang besar, menyebabkan tintin masuk ke dalam suatu rencana kejahatan. Pada petualangannya Tintin selalu ditemani oleh anjing kesayangannya “Snowy” dan juga teman setia perjalanannya Kapten Haddock.

5. Steven Sterk

Steven Sterk

Steven Sterk

Steven Sterk, dikenal juga dengan nama Steven Strong pada versi Bahasa Inggris nya, adalah komik asal Belgia dengan judul asli Benoît Brisefer. Di Perancis dikenal dengan judul “Benedict Ironbreaker“, wah banyak banget yah namanya. Steven Sterk adalah salah satu komik jempolan keluaran dari Peyo selain Smurf.

Mengisahkan tentang seorang anak dengan kekuatan super (tidak bisa terbang), tetapi kekuatannya akan hilang kalau Steven sedang terserang flu. Ciri khas dari Steven adalah menggunakan beret hitam dan mengenakan syal berwarna biru. Dikisahkan kalau Steven sangat benci kekerasan dan kriminalitas, terutama terhadap senjata api.

Locking & Un-Locking Firefox Proxy Configuration Settings


Saya akan mencoba mengilustrasikan 2 tokoh dalam tulisan ini:

  1. Admin Jaringan: “Saya adalah admin disini, pokoknya saya harus mengamankan network internet di kantor biar aman. Tapi banyak proxy yang dibuka – bisa2 kebobolan nih. Ow iya saya ada ide, saya lock aja settingan browser di user biar gak bisa di kutak-katik.”
  2. Smart User: “Waduh settingan proxy di firefox saya ke lock, harus cari cara nih buat nge-unlock nya. Googling dulu ah caranya.”

Admin Jaringan:

Googling dulu ah buat cari cara nge-lock settingan proxy di firefox. Eh ketemu nih caranya:

  • create new text file – beri nama: mozilla.txt –> nama bisa apa saja
  • tuliskan code berikut:
  • lockPref("app.update.enabled", false); //Inilah yang meng-enable
    lockPref("network.proxy.http", "10.2.50.1");  //ganti dengan dedicated proxy yang diinginkan
    lockPref("network.proxy.http_port", 3128);  //ganti dengan port yang diinginkan
    lockPref("network.proxy.type", 1);
    lockPref("network.proxy.no_proxies_on", "localhost, 127.0.0.1"); //ini untuk settingan no proxy
    lockPref("network.proxy.share_proxy_settings", true);
    
  • The file must now be encoded with an offset of 13, and renamed.
  • Anda bisa mendownload software untuk meng-encode file mozilla.txt di atas melalui link ini atau bisa langsung meng-encode secara online melalui link ini
  • Hasil dari encoding di atas adalah file dengan nama mozilla.cfg
  • Go to C:\Program Files\Mozilla Firefox\greprefs\ and locate the all.js file
  • Tambahkan pada file all.js
  • pref("general.config.filename", "mozilla.cfg");
    
  • save dan coba jalankan firefox anda

Smart User:

Wah firefox saya proxy nya di lock. Pasti kerjaan-nya admin nih. Gimana caranya nge-unlock proxy ini. Googling dulu ah, cari cara untuk nge-unlock proxy setting di Firefox [NOTE: seperti layaknya seorang tabib/dokter, sebelum menemukan cara untuk menyembuhkan racun, maka harus mencari tahu terlebih dahulu bagaimana cara membuat racun tersebut. :p ]. Wah ketemu nih.

Setelah dibaca, ow ternyata inti dari cara nge-locking proxy setting di firefox itu ada di file mozilla.cfg toh. Jadi cara untuk meng-unlock proxy setting di firefox adalah:

  1. Go to C:\Program Files\Mozilla Firefox\greprefs\
  2. delete file mozilla.cfg
  3. run firefox

Dari cerita di atas dapat disimpulkan bahwa cara untuk meng-unlock jauh lebih mudah daripada cara untuk mengelock, tetapi jalan untuk mengetahui cara meng-unlock jauh lebih panjang daripada cara untuk mengelock firefox.

Semoga tulisan saya bermanfaat untuk anda.